Sunday 1 June 2014

Sistem pernafasan manusia.

                     
Sistem pernafasan manusia

Bernafas

Bernafas (breathing) adalah proses dimana udara diambil masuk dan keluar dari tubuh manusia untuk membolehkan pertukaran gas berlaku di dalam paru-paru.

Bernafas melibatkan proses berganti menarik nafas (inhalation) dan menghembus nafas (exhalation) melalui tindakan diafragma dan otot intercostal.

Penyedutan membolehkan udara dari atmosfera akan disedut masuk ke dalam paru-paru, manakala penhembusan nafas membolehkan udara diusir keluar dari paru-paru ke atmosfera.

Proses menarik nafas dan menghembus nafas adalah disebabkan oleh tindakan diafragma dan otot intercostal.
·                     Diafragma adalah lapisan otot di bawah paru-paru. Apabila dalam keadan rehat, ia berbentuk seperti kubah, yang melengkung ke atas.
·                     Diafragma berfungsi untuk perubahan tekanan udara di dalam rongga toraks.
·                     Otot intercostal adalah otot yang berada diantara tulang-tulang rusuk. Ianya terbahagi
·                     kepada dua lapisan, iaitu otot intercostal luar dan otot intercostal dalam.
·                     Otot intercostal berfungsi untuk menggerakkan tulang rusuk.  

Otot-otot intercostal.

Semasa menarik nafas diafragma akan mengecut dan mendatar otot intercostal luar mengecut dan menaikkan tulang rusuk ke atas dan ke hadapan.
Semasa menghembus nafas diafragma dalam keadaan rehat dan melengkung ke atas berbentuk seperti kubah. Otot intercostals dalam akan mengecut akan merendah dan mengembalikan kedudukan tulang rusuk ke kedudukan asal.


 Pernafasan Dada 
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. 

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 

b. Pernafasan Perut 
merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut. 

1. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. 

2. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru. 

PERNAFASAN ABDOMEN
Secara biologis manusia adalah mahluk hidup aerob, yaitu mahluk yang memerlukan oksigen untuk sistem metabolismenya. Proses pengambilan oksigen dan pembuangan limbah gas hasil metabolisme berupa karbon dioksida terjadi melalui sistem pernafasan (respirasi), sistem yang berlangsung di luar kendali pikiran sadar (involunteer).
Meskipun aktivitas pernafasan bersifat involunteer, kita dapat mengontrol cara input dan output udara melalui otot sadar yaitu otot diafragma, otot berbentuk lembaran yang berada diantara rongga dada dan rongga perut (Gambar), dengan dua teknik yaitu pernafasan dada (high breathing, chest breathing) dan pernafasan perut (low breathing, abdominal breathing, belly breathing, diaphragmatic breathing).

Dari kedua teknik tersebut pernafasan perut terbukti secara lebih efektif daripada pernafasan dada. Tidak diketahui dengan pasti, penyebab berubahnya teknik pernafasan yang kita lakukan setelah kita dewasa menjadi teknik pernafasan dada, namun ada sebagian ilmuwan yang mempelajari hal ini dan memberikan hipotesa yang berdasar bahwa seiring bertambahnya usia, bertambah pula permasalahan-permasalahan yang kita hadapi, sehingga tertekan mengarahkan kita secara tidak sedar  untuk melakukan pernafasan dada.

No comments:

Post a Comment